Laju Endap Darah {LED}

Label:

Laju Endap Darah {LED}
·         Laju Endap Darah adalah kecepatan mengendapnya erytrosit dari suatu monter atau sampel  darah yang diperiksa dalam suatu alat tertentu yang dinyatakan dalam mm/jam.
·         Manfaat pemeriksaan LED adalah :
1.       Untuk menunjang diagnosis : infeksi akut, inflamasi menahun pada fase aktif, kerusakan jaringan.
2.       Memantau perjalanan penyakit.
3.       Respon terhadap pengobatan.
·         LED terdiri dari 3 fase, yaitu :
1.       Fase agregasi/pembentukan rouleaux (10 menit).
2.       Fase pengendapan/ fase sedimentasi (40 menit).
3.       Fase pemadatan / fase konsoiidasi (10 menit).
·         Tujuan pemeriksaan LED adalah untuk mengetahui nilai laju endap darah seseorang yang diperiksa dalam mm/ jam.
·         Prinsip : darah dengan anticoagulant tertentu dinasukkan kedalam alat tertentu dengan ukuran tertentu dan dalam posisi tegak lurus, kemudian kecepatan pengendapan sel darah diukur dalam wkatu tetentu yang terlihat sebagai tinggi kolom plasma dan dinyatakan dalam mm/ jam.
·         Ada 2 metode yaitu : Westergreen dan Wintrobe.
·         Cara kerja :
A.      Metode Westergreen :
1.       Siapkan 2 botol vial.
2.       Isi botol vial 1 dengan anticoagulant.
3.       Isi botol 2 dengan NaCl 0,9%.
4.       Lakukan pengambilan darah vena, masukkan kedalam tabung vial 1, homogenkan.
5.       Dari botol vial 1, pipet sampai tanda 0 dengan pipet westergreen,dan masukkan dalam botol vial 2,homogenkan.
6.       Dari botol vial 2 pipet sampai tanda 0, dan letakkan tegak lurus pada rak westergreen selama 1 jam bebas vibrasi.
7.       Baca hasil setinggi kolom plasma yang dinyatakan dalam mm/ jam.
8.       Harga norma : pria = 0-10 mm/ jam.
                          Wanita = 0- 15 mm/ jam.
B.      Metode Wintrobe
1.       Masukkan anticoagulant tertentu dalam botol vial.
2.       Lakukan pengambilan darah vena 1 ml dan masukkan dalam botol vial, homogenkan.
3.       Masukkan darah tersebut kedalam tabung wintrobe dengan bantuan lidi, kemudian biarkan tabung wintrobe dlam posisi tegak lurus selama 1 jam.
4.       Baca hasil setinggi kolom plasma yang dinyatakan dalam mm/ jam.
5.       Harga normal : pria = 0- 10 mm/ jam
                            Wanita = 0 – 20 mm/jam.

Macam Neraca

Label:


a. Neraca Analitis Dua Lengan
Neraca ini berguna untuk mengukur massa benda, misalnya emas, batu, kristal benda, dan lain-lain. Batas ketelitian neraca analitis dua lengan yaitu 0,1 gram.
b. Neraca Ohauss
Neraca ini berguna untuk mengukur massa benda atau logam dalam praktek laboratorium. Kapasitas beban yang  ditimbang   dengan menggunakan neraca ini adalah 311 gram. Batas ketelitian neraca Ohauss yaitu 0,1 gram.
c. Neraca Lengan Gantung
Neraca ini berguna untuk menentukan massa benda, yang cara kerjanya dengan menggeser beban pemberat di sepanjang batang.
d. Neraca Digital
Neraca diigital (neraca elektronik) di dalam penggunaanya sangat praktis, karena besar massa benda yang diukur langsung ditunjuk dan terbaca pada layarnya.Ketelitian neraca    digital ini sampai dengan 0,001 gram.

Piknometer

Label:

Piknometer

piknometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur nilai massa jenis atau densitas dari fluida.
berbagai macam fluida yang diukur massa jenisnya, biasanya kalau dalam praktikum yang di ukur adalah massa jenis dari OLI (SAE 90,140 dll), dan juga untuk minyak goreng.

piknometer itu terdiri dari 3 bagian:
1. tutup pikno
2. lubang
3. gelas atau tabung ukur

cara menggunakannya:
1. kamu lihat dulu berapa volume dari piknometernya. biasanya ada yang bervolume 25 ml dan 50 ml.
2. kamu timbang piknometer dalam keadaan kosong.
3. kamu masukkan fluida yang akan diukur massa jenisnya ke dalam piknomeer tersebut.
4. kalau sudah pas volumenya, piknometernya ditutup.
5. kamu timbang massa piknometer yang berisi fluida tersebut.
6. kamu hitung massa fluida yang dimasukkan dengan cara mengurangkan massa pikno berisi fluida dengan massa pikno kosong.
7. setelah dapat data massa dan volume fluidanya, kamu tinggal menentukan nilai rho/masssa jenis (p) fluida dengan persamaan:
rho (p) = m/V

ingat!!!! satuan yang di gunakan.
biasanya massa dalam satuan gram
volume dalam satuan ml = cm^3

jadi satuan p adalah dalam g/cm^3

Soxhlet

Label:

PRINSIP SOXHLET
Prinsip soxhlet ialah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru yang umumnya sehingga terjadi ekstraksi kontiyu dengan jumlah pelarut konstan dengan adanya pendingin balik.
Soklet terdiri dari:
  1. pengaduk / granul anti-bumping
  2. still pot (wadah penyuling)
  3. Bypass sidearm
  4. thimble selulosa
  5. extraction liquid
  6. Syphon arm inlet
  7. Syphon arm outlet
  8. Expansion adapter
  9. Condenser (pendingin)
10.  Cooling water in
11.  Cooling water out
Bahan yang akan diekstraksi ialah jagung, dedak, tepung ikan, pelet. Penentuan kadar lemak dengan pelarut organik, selain lemak juga terikut Fosfolipida, Sterol, Asam lemak bebas, Karotenoid, dan Pigmen yang lain . Karena itu hasil ekstraksinya disebut Lemak kasar .
MEKANISME KERJA
Sampel yang sudah dihaluskan, ditimbang 5-10 gram dan kemudian dibungkus atau ditempatkan dalam “Thimble” (selongsong tempat sampel) , di atas sample ditutup dengan kapas.
Pelarut yang digunakan adalah Petroleum Spiritus dengan titik didih 60 – 80°C. Selanjutnya labu kosong diisi butir batu didih. Fungsi batu didih ialah untuk meratakan panas. Setelah dikeringkan dan didinginkan, labu diisi dengan Petroleum Spirit 60 – 80°C sebanyak 175 ml. Digunakan petroleum spiritus karena kelarutan lemak pada pelarut organik.
Thimble yang sudah terisi sampel dimasukan ke dalam soxhlet . Soxhlet disambungkan dengan labu dan ditempatkan pada alat pemanas listrik serta kondensor . Alat pendingin disambungkan dengan soxhlet. Air untuk pendingin dijalankan dan alat ekstraksi lemak
mulai dipanaskan .
Ketika pelarut dididihkan, uapnya naik melewati soklet menuju ke pipa pendingin. Air dingin yang dialirkan melewati bagian luar kondenser mengembunkan uap pelarut sehingga kembali ke fase cair, kemudian menetes ke thimble. Pelarut melarutkan lemak dalam thimble, larutan sari ini terkumpul dalam thimble dan bila volumenya telah mencukupi, sari akan dialirkan lewat sifon menuju  labu. Proses dari pengembunan hingga pengaliran disebut sebagai refluks. Proses ekstraksi lemak kasar dilakukan selama 6 jam.
Setelah proses ekstraksi selesai, pelarut dan lemak dipisahkan melalui proses penyulingan dan dikeringkan.
DASAR PEMILIHAN METODE, KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN METODE SOXHLET
Metode soxhlet ini dipilih karena pelarut yang digunakan lebih sedikit (efesiensi bahan) dan larutan sari yang dialirkan melalui sifon tetap tinggal dalam labu, sehingga pelarut yang digunakan untuk mengekstrak sampel selalu baru dan meningkatkan laju ekstraksi. Waktu yang digunakan lebih cepat.
Kerugian metode ini ialah pelarut yang digunakan harus mudah menguap dan hanya digunakan  untuk ekstraksi senyawa yang tahan panas.

Motilitas Bakteri

Label:

Motilitas bakteri adalah suatu gerakan bakteri yang disebabkan adanya gerak aktif dan pasif
Gerak aktif adalah gerakan bakteri yang disebabkan karena bakteri memiliki flagel
Gerak pasif disebabkan karena factor dari luar (gerak brown)

Gerak brown adalah suatu gerakan yang dapat menggetarkan partikel-partikel secara acak atau terarah karena terus-menerus terkena pukulan molekul-molekul kecil yang tak terlihat yang terdapat dalam cairan.

 Motilitas dapat diamati dengan baik pada biakan yang masih baru. Pada biakan yang sudah lama,bakteri sudah mati, sehingga sangat sukar untuk mendapatkan sel yang motil, selain itu produksi asam dan produk yang bersifat racun dapat menyebabkan hilangnya motalitas sel bakteri pada biakan (Volk, 1988).
Menurut Taringan (1988) beberapa bakteri dapat melakukan gerakan meluncur yang sangat mulus yang hanya terjadi kalau persentuhan dengan benda padat. Kebanyakan bakteri yang motil dapat mendekati atau menjauhi berbagai senyawa kimia yang disebut kemotaksis.
Menurut Volk (1988) kemampuan suatu organisme untuk bergerak sendiri disebut motilitas. Hampir semua sel bakteri spiral dan sebagian dari sel bakteri basil bersifat motil, sedangkan bakteri yang berbentuk kokus bersifat immotil

.   keuntungan yang diperoleh dengan penggunaan metode preparat tetes gantung dalam uji motilitas bakteri adalah:
a.  sel bakteri akan lebih leluasa atau mudah bergerak karena fluida yang menggantung memberikan ruangan yang lebih besar untuk bakteri bergerak, sedangkan fluida yang menempel pada permukaan obyek glass (tidak menggantung), akan membuat bakteri terhimpit sehingga tidak dapat bebas bergerak.
b.  melalui preparat tetes gantung sel bakteri tidak akan mati terhimpit kaca penutup dan kaca benda, karena pada metode ini kaca benda yang digunakan adalah kaca benda yang cekung pada bagian tenganya.
c.  karena posisi bakteri yang menggantung diatas  cekungan, maka bakteri tidak membahayakan praktikan seandainya saja bakteri tersebut bersifat patogen
d.  lebih mudah mengamati gerak sel bakteri karena sel-sel bakteri hanya bergerak sebatas tetesan fluida sebagai media tinggal bakteri.

RIM Resmi Memperkenalkan BlackBerry Curve 9320 | Jeruk Nipis

Label:

bagi pengguna SmartPhone dan BlackBerry kini telah hadir BlackBerry versi terbaru
Untuk info lebih lanjut,klik link dibawah ini.
RIM Resmi Memperkenalkan BlackBerry Curve 9320 | Jeruk Nipis

Fujitsu akan Mengembangkan Teknologi untuk Menganalisa Kulit dari Kamera Smartphone | Jeruk Nipis

Label:

Anda adalah orang yang sangat memperhatikan kulit?Ingin dapat memantau kulit anda setiap hari?
Fujitsu akan mengambangkan tekhnologi baru....
Untuk info lebih lanjut,klik link dibawah ini...
Fujitsu akan Mengembangkan Teknologi untuk Menganalisa Kulit dari Kamera Smartphone | Jeruk Nipis

Pemeriksaan Tinja

Label:

  Pemeriksaan Mikroskopis
Pemeriksaan mikroskopik meliputi pemeriksaan protozoa,telur cacing, leukosit, eritosit, sel epitel, kristal dan sisa makanan. Dari semua pemeriksaan ini yang terpenting adalah pemeriksaan terhadap protozoa dan telur cacing.

Protozoa
biasanya didapati dalam bentuk kista, bila konsistensi tinja cair baru didapatkan bentuk trofozoit. Telur cacing yang mungkin didapat yaitu Ascaris lumbricoides,
Necator americanus, Enterobius vermicularis, Trichuris trichiura, Strongyloides stercoralis dan sebagainya.

Lekosit
Dalam keadaan normal dapat terlihat beberapa leukosit dalam seluruh sediaan. Pada disentri basiler, kolitis ulserosa dan peradangan didapatkan peningkatan jumlah leukosit.

Eosinofil
Eosinofil mungkin ditemukan pada bagian tinja yang berlendir pada penderita dengan alergi saluran pencemaan.

Eritrosit
hanya terlihat bila terdapat lesi dalam kolon, rektum atau anus.Sedangkan bila lokalisasi lebih proksimal eritrosit telah hancur. Adanya seritrosit dalam tinja selalu berarti abnormal.

Epitel
Dalam keadaan normal dapat ditemukan beberapa sel epitel yaitu yang berasal dari dinding usus bagian distal. Sel epitel yang berasal dari bagian proksimal jarang terlihat karena sel ini biasanya telah rusak. Jumlah sel epitel bertambah banyak kalau ada perangsangan atau peradangan dinding usus bagian distal.
Kristal
Kristal dalam tinja tidak banyak artinya. Dalam tinja normal mungkin terlihat kristal tripel fosfat, kalsium oksalat dan asam lemak. Kristal tripel fosfat dan kalsium oksalat didapatkan setelah memakan bayam atau strawberi, sedangkan kristal asam lemak didapatkan setelah banyak makan lemak. Sebagai kelainan mungkin dijumpai kristal Charcoat Leyden

Sisa makanan
hampir selalu dapat ditemukan juga pada keadaan normal, tetapi dalam keadaan tertentu jumlahnya meningkat dan hal ini dihubungkan dengan keadaan abnormal.
Sisa makanan sebagian berasal dari makanan daun-daunan dan sebagian lagi berasal dari hewan seperti serat otot, serat elastic dan lain-lain. Untuk identifikasi lebih lanjut emulsi tinja dicampur dengan larutan lugol untuk menunjukkan adanya amilum yang tidak sempurna dicerna. Larutan jenuh Sudan III
atau IV dipakai untuk menunjukkan adanya lemak netral seperti pada steatorrhoe.
Sisa makanan ini akan meningkat jumlahnya pada sindroma malabsorpsi.

Fungsi Lemak dan Minyak di Dalam Tubuh

Label:

A.    Pendahuluan
1.   Latar Belakang
           Minyak goreng berdasarkan bentuknya ada yang bentuk cair (oil) dan padat (fat). Minyak goreng padat lebih tepat disebut dengan lemak, yang dalam kehidupan sehari-hari banyak digunakan dalam bentuk margarine dapur dan deep frying fat.
           Lemak merupakan zat makanan yang penting untuk menjaga kesehatan tubuh manusia. Selain itu lemak juga merupakan sumber energi yang lebih efektif dibandingkan dengan karbohidrat dan protein. 1 gram lemak dapat menghasilkan 9 kkal. Lemak juga berfungsi sebagai sumber dan pelarut bagi vitamin A,D,E,dan K.
           Margarin adalah salah satu golongan lemak sebagai bahan pangan yang dikonsumsi tanpa dimasak. Kerusakan mutu cita rasanya  disebabkan oleh lemak yang terdapat didalamnya selama penyimpanan.
           Kadar asam lemak bebas dapat digunakan sebagai gambaran umur simpan dari lemak. Semakin lama umur simpan lemak maka nilai asam lemak bebas akan semakin meningkat. Keadaan ini disebabkan adanya kontaminasi mikroba yang menghasilkan enzim lipase yang dapat menghidrolisis lemak netral (trigliserida) menjadi asam lemak bebas. Namun kecepatan peningkatan kadar asam lemak bebas dipengaruhi juga oleh kadar air dalam lemak, ada tidaknya penambahan zat pengawet anti oksidan dan kondisi penyimpanan seperti intensitas kontak dengan cahaya serta oksidan yang akan mempercepat proses kerusakan lemak.
           Asam lemak bebas walaupun berada dalam jumlah kecil mengakibatkan rasa tidak lezat, bau tengik, dan dapat meracuni tubuh. Asam lemak bebas juga bisa mengakibatkan karat dan warna gelap jika lemak dipanaskan dalam wajan besi.
           Melihat banyak merk margarine yang dikonsumsi oleh masyarakat, maka perlu diadakan penelitian tentang kadar asam lemak bebas yang terkandung dalam margarine tersebut. Dalam hal ini, pemerintah telah memberikan batasan standar kadar asam lemak bebas yang terkandung dalam bahan pangan sebanyak 0,3% (SNI,2000). Dalam penetapan kadar asam lemak bebas yang terkandung dalam margarin sebagai bahan pangan digunakan metode secara alkalimetri.



2.   Rumusan masalah
Beberapa kadar asam lemak bebas dari merk margarin yang dijual atau dikonsumsi oleh masyarakat.
B.     Metode Penelitian
1.   Dasar teori
Ø Kimia Lemak atau Minyak
      Lemak atau minyak merupakan bagian terbesar dari kelompok lipid. Lemak diartikan sebagai trigliserida dalam suhu ruang berbentuk padat, sedangkan minyak berbentuk cair. Dalam proses pembentukannya, trigliserida merupakan hasil kondnsasi 1 molekul gliserol dengan 3 molekul air.
                                                                            O
                                                                         
H2C – OH + HOOCR1                  H2C – O – C – R1
                                                                                                                 O
                                                                                                        

HC  – OH + HCOOCR2                HC – O – C – R2   +  3H2O
                                                                                                                    O
                                                                                                      
 
H2C  – OH + HOOCR3                  H2C – O – C – R3
(Sodarmadji, 1996)
     
      Unsur-unsur lemak dalam plasma terdiri dari kolesterol,trigliserida, fosfolipid, dan asam lemak bebas. Tiga unsur yang pertama berikatan dengan protein tertentu membentuk lipoprotein dan yang terakhir berikatan dengan albumin.
Ø Sumber Lemak dan Minyak
a)   Berdasarkan dari tanaman
1)      Biji-bijian palawija : minyak jagung, biji kapas, wijen, kedelai, bunga matahari.
2)      Buah tanaman tahunan : minyak zaitun, kelapa sawit.
3)      Biji-bijian dari tanaman tahunan : kelapa coklat, inti sawit, dan sejenisnya.


b)   Bersumber dari hewani
1)      Susu hewan peliharaan : lemak susu.
2)      Daging hewan peliharaan : lemak sapi, lemak babi.
3)      Hasil laut : minyak ikan sardin, minyak ikan paus, dan sejenisnya.
      Komposisi atau jenis asam lemak dan sifat fisika-kimia tiap jenisnya berbeda-beda dan hal ini disebabkan oleh perbedaan sumber, iklim, keadaan tempat tumbuh, dan pengolahan. (
Ø Sifat Lemak dan Minyak
1)      Kelarutan
      Lemak atau minyak tidak larut dalam air. Lemak atau air larut dalam pelarut organic seperti minyak tanah, eter, dan karbon tetraklorida.
2)      Pengaruh panas
      Jika lemak dipanaskan, akan terjadi perubahan-perubahan nyata pada tiga titik suhu, yaitu :
a. Titik cair
         Minyak atau lemak tidak mempunyai titik cair yang tepat karena merupakan campuran trigliserida. Kebanyakan lemak mencair pada suhu 30  - 40 . Suhu pada lemak terlihat mulai mencair disebut titik
b.Titik asap
     Lemak atau minyakjika dipanaskan sampai suhu diatas 200  akan menghasilkan asap  dengan bau karakteristik yang menusuk. Titik asap adalah suhu pada saat lemak atau minyak mengeluarkan asap yang bermanfaat untuk menentukan kualitas lemak atau minyak. Semakin tinggi titik asapnya maka kualitas lemak atau minyak semakin baik.
c. Titik nyala
   Lemak yang dipanaskan pada suhu yang tinggi (kurang lebih 360 ) akan menyala. Titik nyala adalah suhu pada saat campuran lemak dengan udara mulai terbakar.




Ø Fungsi lemak atau minyak
1.   Sebagai sumber energi atau kalori ( 1 gram lemak = 9 kkal ).
2.   Sumber asam-asam lemak tak jenuh essensial yaitu lenoleat dan linolenat.
3.   Sumber alamiah vitamin yang larut dalam minyak : vitamin A, D, E, dan K
4.   Untuk menggoreng makanan, karena lemak atau minyak memiliki titik didih yang tinngi (200 ).
5.   Member aroma dan rasa gurih.
6.   Dalam industri teknologi roti, memberikan konsistensi empuk, dan halus.
(Sodarmadji, 1996)
Ø Ketengikan
      Ketengikan digunakan untuk menyatakan rusaknya lemak atau minyak, ada dua tipe reaksi yang berperan pada proses ketengikan, yaitu :
1.      Oksidasi
            Oksidasi adalah reaksi antara trigliserida tak jenuh dan oksigen dari udara yang dapat menimbulkan bau tengik yang tidak sedap. Reaksi ini dipercepat oleh panas, cahaya dan logam-logam dalam kadar sangat kecil, khususnya tembaga.
2.      Hidrolisis
      Enzim lipase menghidrolisis lemak menjadi gliserol dan asam lemak.
Lemak + air   LIPASE    gliserol + asam lemak
                           Lipase terkandung secara alami pada lemak dan minyak,tetapi enzim ini dapat diinaktifasi dengan pemanasan. Asam lemak bebas yang dihasilkan oleh reaksi hidrolisis dapat memberikan rasa dan bau tidak sedap. Ketengikan dapat dikurangi dengan penyimpanan lemak dan minyak dalam tempat yang dingin dan gelap dengan wadah bukan logam dan dijaga agar lemak selalu terbungkus.
Ø Akibat yang ditimbulkan lemak atau minyak
           Lemak atau minyak dapat menimbulakan racun bila dipanaskan berulang-ulang selain itu pemanasan juga dapat menurunkan nilai gizi dari bahan yang digoreng.
·         Karsinogenik dan perubahan morfologi lainnya
           Adanya karsinogenik dalam lemak yang dipanaskan pada suhu 300  - 350  dapat dibuktikan dari bahan pangan berlemak teroksidasi yang dapat  mengakibatkan pertumbuhan kanker dalam hati. Lemak yang tela dipanaskan juga dapat mengakibatkan pembesaran organ khususnya hati dan ginjal.
·         Asam-asam hidroksil dan karbonil
           Keracunan akibat asam hidroksil dalam lemak telah banyak diteliti. Jika minyak jagung yang telah dipanaskan dan mengandung hidroksil dicampur pada ransum tikus dewasa, maka lemak dalam bagian karbon mengandung asam dihidroksi stearat yang dapat mengakibatkan penurunan berat badan tikus.
·         Peroksida
           Senyawa peroksida umumnya mengalami dekomposisi oleh panas, sehingga lemak yang twlah dipanaskan hanya mengandung sejumlah kecil peroksida. Dalam jangka waktu yang cukup lama peroksida dapat mengakibatkan destruksi beberapa macam vitamin dalam bahan pangan berlemak, misalnya vitamin A, D, E, K, dan sejumlah kecil vitamin B. peroksida juga dapat mempercepat proses tibulnya bau tengik dan rasa yang tidak enak, jika jumlah peroksida lebih besar dari 100 mgrek/kg akan bersifat sangat beracun.
·         Polimer lemak
           Proses polimerisasi lemak terjadi pada suhu sekitar 250  dan dalam suasana tanpa oksigen. Senyawa polimer dalam jumlah kecil masih dapat dikonsumsi, karena baud an rasa bahan tetap baik.
Ø Margarin
1.      Pengertian margarin
            Margarin pertama kali ditemukan oleh Mege Mourise di Prancis pada tahun 1870. Margarin adalah mentega yang dibuat dengan menghidrogen minyak nabati dan merupakan emulsi air dalam minyak (W/O) dengan persyaratan mengandung kurang dari 80% lemak dan sebagai pengganti mentega dengan bentuk, bau, rasa, dan nilai gizi yang hampir sama dengan mentega.
            Lemak yang digunakan untuk membuat margarin dapur berasal dari lemak hewani atau lemak nabati. Lemak hewani yang digunakan biasanya lemak babi dan lemak sapi, sedangkan minya nabati yang sering digunakan adalah minyak kelapa, minyak inti sawit, minya biji kapas, minyak kedelai, minyak wijen, minyak jagung, dan minyak gandum.
            Minyak nabati umumnya berwujud cair, karena mengandung asam lemak tak jenuh, seperti asam oleat, linoleat, dan linolenat. Minyak nabati sebelum dijadikan margarin terlenih dahulu dihidrogenasi yang bertujuan untuk merubah minyak yang berwujud cair menjadi padat.
2.      Komosisi Margarin
a.       Lemak       : 80% – 81%
b.      Skim milk : 14% - 16%
c.       Garam       : 3%
d.      Emulsifier : 0,5%
e.       Vitamin A : 15000 USP
2.   Cara kerja
a)      Standarisasi
1.      Dipipet 10,0 ml larutan H2C2O4.2H2O 0,01 N.
2.      Dimasukkan kedalam erlenmeyer.
3.      Ditambahkan 3 tetes indikator PP 1%.
4.      Dititrasi dengan larutan NaOH standart sampai warna merah muda.
b)      Prosedur sampel
1.      Ditimbang ± 30 gram sampel masukkan kedalam erlenmeyer.
2.      Ditambahkan 50 ml alkohol netral.
3.      Dipasang pada kondensor, panaskan sampai mendidih sempurna,didinginkan.
4.      Ditambahkan 3 tetes indikator PP 1%.
5.      Dititrasi dengan larutan NaOH 0,01 N sampai warna merah muda.
6.      Persen asam lemak bebas dinyatakan sebagai persen FFA. Persen asam lemak bebas pada margarin dinyatakan sebagai oleat (C17H33COOH).





C.     Kesipulan
1.      Hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam percobaan
a.   Bila bahan baku primer (bbp) digunakan sebagai zat padat, minimum hendaknyaditimbang 200 mg agar kesalahan penimbangan tak lebih dari 0,1% (menimbang selaludua tahap, yakni menimbang wadah kosong kemudian bersama bahan baku primer, dandengan neraca analitik umumnya kesalahan menimbang sekitar 0,1 mg). Bila BE bahanbaku primer tersebut kecil sehingga yang diperlukan jauh kurang dari 200 mg (agar volume titrant minimum 40 ml), sebaiknya dibuat dulu larutan bbp dengan menimbangcukup banyak bbp tersebut dan melarutkannya dengan teliti volumenya.
b.    Titrant yang terpakai hendaklah 40 ml atau lebih agar kesalahn titrasi tidak melebihi0,1% karena kesalahan membaca letak meniskus sekitar 0,01 ml (dan ada duapembacaan) ditambah kesalahan drainase buret sekitar 0,02 ml.
c.    Sebaiknya jangan menggunakan cara titrasi kembali, tetapi langsung menuju titik akhir sebab setiap tahap pengerjaan merupakan sumber kesalahan.d. Selalu harus dihindarkan menstandardisasi dengan sebuah selisih hasil maksimum(0,1-0,2%).
2.      Manfaat percobaan bagi masyarakat
·         Masyarakat menjadi mengerti fungsi lemak dan minyak didalam tubuh.
·         Masyarakat menjadi mengerti bahaya lemak dan minyak didalam tubuh.