Blackberry Playbook

Label:



Harus diakui bahwa kini RIM berada di ujung tanduk. Dengan tingkat penjualan Blackberry yang terus merosot dan kalah populer dibandingkan kompetitor yang lain, RIM juga harus menghadapi kegagalan tablet perdananya, Blackberry Playbook, di pasaran. Kemampuan dan fitur yang tidak didukung dengan kualitas aplikasi yang dihadirkan membuat tablet ini harus menelan pil pahit, dikalahkan telak oleh iPad dan beragam tablet Android lainnya. Namun, RIM tampaknya tak mudah menyerah. Dalam versi Beta OS Blackberry Playbook (QNX) yang terbaru, 2.0, tablet ini mampu menjalankan program Android!
Kemampuan untuk menjalankan program Android memang merupakan kelebihan yang selama ini “dijual” oleh RIM, namun baru mampu diwujudkan saat ini. Namun, Anda jangan serta merta berpikir bahwa RIM akan memiliki Android Market dan Anda bisa mengunduh aplikasi dari sana. RIM hanya menawarkan kemudahan bagi developer untuk “memindahkan” aplikasi Android mereka ke OS Blackberry Playbook 2.0. RIM merilis Blackberry Plug-In for Android Development Tools untuk memungkinkan kode pemograman aplikasi Android yang sama dapat berjalan di QNX. RIM juga punya Runtime for Android Apps yang dapat mengubah aplikasi Android secara langsung agar dapat berjalan di Playbook.
Walaupun terdengar dan terlihat mengagumkan, Anda tidak bisa serta merta mengunduh semua aplikasi Android favorit Anda ke Playbook. Keputusan untuk merilis beragam aplikasi Android di Playbook sepenuhnya masih berada di tangan para developer. Mengapa? Karena seperti perangkat Blackberry lainnya, developer perlu menghadirkannya di Blackberry Application World untuk dapat dinikmati. Selain itu, beberapa developer juga mengeluhkan kompabilitas yang masih terbatas sehingga ada beberapa aplikasi yang dapat berjalan mulus sementara yang lain bahkan tidak mampu berjalan sama sekali.
Terlepas dari kekurangan yang ada, kemampuan untuk “menjalankan” aplikasi Android di OS Beta Blackberry Playbook 2.0 akan menjadi sebuah langkah awal yang krusial. Masalah klasik Blackberry akan kurangnya aplikasi yang berkualitas dan menyenangkan bagi gamer akan dengan mudah teratasi, apalagi jika berhasil disempurnakan untuk menjalankan semua jenis aplikasi yang ada di pasaran Android. Satu hal yang juga perlu diingat, QNX sendiri sudah direncanakan RIM sebagai OS handset Blackberry di masa depan.